Outdoor Learning “Membuat Batik Sibori”

SCEMA – SMK Cendekia kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan keterampilan dan melestarikan warisan budaya Indonesia melalui program Batik Jumputan. Program ini bertujuan mengembangkan kreativitas, keterampilan, dan kesadaran siswa terhadap pentingnya melestarikan tradisi. Batik adalah salah satu budaya yang berasal dari Indonesia. Ada berbagai macam batik, salah satunya adalah batik jumputan. Teknik batik jumputan dibawa oleh orang India ke Indonesia sebagai barang perdagangan. Sementara itu, motif-motif dalam batik jumputan berasal dari Tiongkok, tetapi seiring perkembangan zaman, motifnya berkembang sesuai budaya daerah masing-masing. Kata jumputan berasal dari bahasa Jawa, yaitu jumput yang artinya adalah menjumput atau mengambil sedikit demi sedikit dengan jari lalu diikat dan dicelupkan ke dalam pewarna batik.

Teknik batik jumputan sedikit berbeda dengan teknik batik pada umumnya yang menggunakan malam. Seni pewarnaan kain dengan teknik jumputan dilakukan dengan mengikat kain erat-erat sesuai dengan pola yang telah digambar, untuk selanjutnya diwarnai menggunakan pewarna sintetis maupun pewarna alami. Pewarnaan menggunakan pewarna sintetis lebih praktis dan lebih awet daripada pewarna alami. Meskipun praktis, pewarna sintetis memiliki kekurangan yang harus mendapatkan perhatian khusus, yaitu menyebabkan pencemaran lingkungan. Beberapa jenis pewarna sintetis yang umum dipakai oleh perajin batik, di antaranya naptol, indigosol, remasol, rapid, dan direc. Sementara itu, pewarna alami yang dapat dimanfatkan, di antaranya daun jati, kunyit, kayu secang, dan kulit bawang merah.

Tujuan

  1. Mengembangkan keterampilan siswa dalam teknik pembuatan batik jumputan.
  2. Meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap warisan budaya Indonesia.
  3. Membangun kreativitas dan inovasi siswa.
  4. Meningkatkan kerja sama dan komunikasi antar siswa.

Teknik

  1. Menggunakan teknik mengikat kain erat-erat sesuai pola.
  2. Kain diwarnai dengan pewarna sintetis atau alami.
  3. Pewarnaan sintetis lebih praktis.

Keunikan

  1. Teknik unik mengikat dan mewarnai kain.
  2. Motif-motif khas daerah.
  3. Perpaduan budaya India, Tiongkok, dan Indonesia.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 10-11 Desember 2024 untuk mengisi waktu sebelum penerimaan rapor dan libur semester ganjil yang diikuti oleh seluruh siswa dan bapak ibu guru serta mendapatkan dukungan penuh dari ibu Setyanti Nugraheni, S.E, M.Pd selaku Kepala SMK Cendekia Madiun. Program Batik Jumputan di SMK Cendekia merupakan contoh nyata komitmen lembaga pendidikan dalam mengembangkan keterampilan, melestarikan budaya, Membuka peluang wirausaha dan kerja, dan Meningkatkan kesadaran akan pentingnya tradisi. Kegiatan ini membuktikan bahwa pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif dapat menciptakan generasi yang kreatif dan peduli terhadap warisan budaya. (Jhodi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *